Kenapa Golput Tidak Baik?
Tahun 2014 ini merupakan
tahun yang menggembirakan untuk bangsa Indonesia. Karena masyarakat Indonesia
akan melaksanakan yang namanya pilpres. Dalam sistem sekuler saat ini, pilpres
sering juga disebut dengan pesta demokrasi, dimana masyarakat dituntut hak
suaranya untuk memilih siapa pemimpin negeri kita ini. Tentunya kita
mendambakan pemimpin yang mampu menjadikan Indonesia damai, adil, makmur dan
sejahtera. Akan tetapi mengenai siapa calon yang tepat, saya di sini tidak
ingin menitikberatkan pada salah satu capres dan cawapres. Sebab, kedua capres
dan cawapres memiliki nilai positif dan negatif masing-masing.
Sebelumnya mari kita
cermati terlebih dahulu nilai positif masing-masing capres dan cawapres. Pertama, sebagian
masyarakat Indonesia menilai Prabowo merupakan sosok yang tegas, sedangkan
Jokowi dinilai sebagai sosok yang merakyat. Kedua, Prabowo-Hatta
memiliki kelebihan dari sisi popularitas yang tidak boleh disepelekan,
sedangkan Jokowi-JK memiliki kelebihan dari sisi elektabilitas, selain itu
Jokowi tidak memiliki jejak Orde Baru. Ketiga, Prabowo-Hatta
kuat di mesin partai, maksudnya dibanding Jokowi-JK, Prabowo-Hatta diusung oleh
banyak partai yaitu Gerinda, PAN, PPP, PKS, Golkar dan PBB. Sedangkan Jokowi-JK
kuat di mesin relawan, karena relawan yang mendukung Jokowi sangat kuat
sehingga ini tidak bisa dianggap enteng.
Mengingat pilpres tinggal
menghitung hari. Kampanye masing-masing tim sukses pasangan capres dan cawapres
pun telah berakhir sejak 5 Juli 2014 kemarin lusa. Namun ajakan demi ajakan
untuk memilih masih terus dilakukan. Lain dari itu, ajakan untuk tidak memilih
atau biasa disebut dengan golput ini pun nyata kita rasakan. Berdasarkan hasil
rekapitulasi perhitungan suara pileg 2014 yang saya baca pada detik.com, KPU
mencatat angka perolehan tingkat golput mencapai 24,89 persen. Tingginya angka
golput ini seharusnya disikapi kritis oleh kita. Era transmisi demokrasi ini
memang menyebabkan banyak rakyat tidak percaya akan sistem demokrasi sekarang
ini namun akan lebih berbahaya lagi jika golput ini semakin meningkat.
Kebanyakan dari masyarakat kita juga mengganggap golput bukanlah suatu yang
baik. Muncul pertanyaan kenapa golput tidak baik?
Sebagai rakyat yang
cerdas, sudah seharusnya kita mengambil peran dalam menyukseskan pilpres dengan
berpartisipasi. Menjadi golput adalah bukan suatu pilihan. Sedangkan
menggunakan hak pilih dalam pilpres 2014 merupakan keharusan. Siapapun yang
akan dipilih hendaknya sudah memahami akan konsekuensi politik Indonesia ke
depan. Jika ingin melihat masa depan yang lebih baik, kita tidak boleh golput.
Tanggal 9 Juli 2014 nanti
kita akan memilih pemimpin baru. Mari pilih siapa pemimpin yang terbaik yang
akan menjadi Pemimpin Indonesia. Pilihlah pemimpin yang merupakan dambaan
masyarakat Indonesia yaitu pemimpin yang mampu menjadikan Indonesia yang damai,
adil, makmur dan sejahtera.
Sekali lagi marilah kita
dukung Pilpres 2014 dan pilihlah pemimpin negeri kita ini. Golput bukanlah
suatu pilihan yang tepat. Oleh karena itu JANGAN GOLPUT! Karena artinya tidak
bertanggung jawab dengan masa depan bangsa kita ini.
Itulah alasan kenapa golput tidak baik.
SALAM DEMOKRASI!
No comments:
Post a Comment