Sunday 6 July 2014

PILPRES 2014

Kenapa Golput Tidak Baik?

Tahun 2014 ini merupakan tahun yang menggembirakan untuk bangsa Indonesia. Karena masyarakat Indonesia akan melaksanakan yang namanya pilpres. Dalam sistem sekuler saat ini, pilpres sering juga disebut dengan pesta demokrasi, dimana masyarakat dituntut hak suaranya untuk memilih siapa pemimpin negeri kita ini. Tentunya kita mendambakan pemimpin yang mampu menjadikan Indonesia damai, adil, makmur dan sejahtera. Akan tetapi mengenai siapa calon yang tepat, saya di sini tidak ingin menitikberatkan pada salah satu capres dan cawapres. Sebab, kedua capres dan cawapres memiliki nilai positif dan negatif masing-masing.

Sebelumnya mari kita cermati terlebih dahulu nilai positif masing-masing capres dan cawapres. Pertama, sebagian masyarakat Indonesia menilai Prabowo merupakan sosok yang tegas, sedangkan Jokowi dinilai sebagai sosok yang merakyat. Kedua, Prabowo-Hatta memiliki kelebihan dari sisi popularitas yang tidak boleh disepelekan, sedangkan Jokowi-JK memiliki kelebihan dari sisi elektabilitas, selain itu Jokowi tidak memiliki jejak Orde Baru. Ketiga, Prabowo-Hatta kuat di mesin partai, maksudnya dibanding Jokowi-JK, Prabowo-Hatta diusung oleh banyak partai yaitu Gerinda, PAN, PPP, PKS, Golkar dan PBB. Sedangkan Jokowi-JK kuat di mesin relawan, karena relawan yang mendukung Jokowi sangat kuat sehingga ini tidak bisa dianggap enteng.

Mengingat pilpres tinggal menghitung hari. Kampanye masing-masing tim sukses pasangan capres dan cawapres pun telah berakhir sejak 5 Juli 2014 kemarin lusa. Namun ajakan demi ajakan untuk memilih masih terus dilakukan. Lain dari itu, ajakan untuk tidak memilih atau biasa disebut dengan golput ini pun nyata kita rasakan. Berdasarkan hasil rekapitulasi perhitungan suara pileg 2014 yang saya baca pada detik.com, KPU mencatat angka perolehan tingkat golput mencapai 24,89 persen. Tingginya angka golput ini seharusnya disikapi kritis oleh kita. Era transmisi demokrasi ini memang menyebabkan banyak rakyat tidak percaya akan sistem demokrasi sekarang ini namun akan lebih berbahaya lagi jika golput ini semakin meningkat. Kebanyakan dari masyarakat kita juga mengganggap golput bukanlah suatu yang baik. Muncul pertanyaan kenapa golput tidak baik?

Sebagai rakyat yang cerdas, sudah seharusnya kita mengambil peran dalam menyukseskan pilpres dengan berpartisipasi. Menjadi golput adalah bukan suatu pilihan. Sedangkan menggunakan hak pilih dalam pilpres 2014 merupakan keharusan. Siapapun yang akan dipilih hendaknya sudah memahami akan konsekuensi politik Indonesia ke depan. Jika ingin melihat masa depan yang lebih baik, kita tidak boleh golput.

Tanggal 9 Juli 2014 nanti kita akan memilih pemimpin baru. Mari pilih siapa pemimpin yang terbaik yang akan menjadi Pemimpin Indonesia. Pilihlah pemimpin yang merupakan dambaan masyarakat Indonesia yaitu pemimpin yang mampu menjadikan Indonesia yang damai, adil, makmur dan sejahtera.

Sekali lagi marilah kita dukung Pilpres 2014 dan pilihlah pemimpin negeri kita ini. Golput bukanlah suatu pilihan yang tepat. Oleh karena itu JANGAN GOLPUT! Karena artinya tidak bertanggung jawab dengan masa depan bangsa kita ini.

Itulah alasan kenapa golput tidak baik.

SALAM DEMOKRASI!

No comments:

Post a Comment